Distro Academy : School of Clothing

Kiat Menghadapi Krisis Usaha Konveksi












Anda tahu, bahwa 96 persen kapas sebagai bahan baku industri garment adalah impor. Kita pun tahu, bahwa mata uang impor adalah dollar. Kita juga tahu, dollar kini bertengger diatas 14.000.

Kondisi ini menyebabkan harga bahan baku melonjak tajam. Disatu sisi, ada regulasi limbah yang semakin ketat. Pabrik tekstil yang selama ini bisa buang limbah ke sungai, kini tidak bisa dengan mudah melakukannya, karena ada inspeksi dan denda jika limbah belum diolah atau dinetralkan.

Kenaikan bahan dan ongkos produksi, menyebabkan bahan yang semakin melejit. Disatu sisi, daya beli justru berlawanan arah, alias semakin menurun. Dampak dari semua ini, sulit bikin dan juga sulit jual. Sulit bikin karena modal harus lebih besar dari biasanya, sulit jual karena daya beli yang turun.

Bagaimana mensikapi semua ini. Salah satu cara adalah mencari ceruk. Nich market. Digitalisasi market yang ada selama ini, menciptakan pasar baru, yaitu ceruk pasar yang berkembang dan cenderung tidak sensitif harga

Jika anda selama ini fokus diproduksi masal dengan harga barang yang murah, mulai berpikirlah untuk memproduksi barang custom untuk mensuply pasar unik ini.

Era mass produk dengan harga murah sudah sedemikian berdarah-darah. Saatnya anda hijrah menggarap pasar yang mungkin saja kecil tapi loyal dan tidak sensitif harga.

Berikut contoh ceruk pasar. Kaos pendaki, kaos bikers, kaos oleh2 daerah, kaos club vespa, kaos runners dan sebagainya. Jika anda cukup konsisten membangum brand di ceruk pasar, bisa jadi ini kolam menjanjikan ditahun-tahun kedepan.